portalstudentpreneur.com |
Perjalanan diumur 20 sampai akhir menuju ke angka 30. mungkin bukan saya saja, banyak sekali yang masih bingung bahkan sampai frustasi dengan apa yang harus dilakukan, apa yang harus dihadapi, bagaimana untuk bisa mendapat pandangan yang hebat dimata orang - orang. ingin sukses, impian tercapai, tapi realitanya masih saja di tempat yang sama. maju tidak, mundur tidak. di tulisan saya kali ini saya bukan ingin menjadi motivator, karena saya belum layak disebut seperti itu karena saya sama seperti kalian yang masih abu - abu, memiliki impian yang banyak namun tekat yang turun naik untuk mencapainya. hingga tidak ada satu impian pun yang tercapai dan dapat dibuktikan kesuksesannya. mungkin kali ini saya ingin kita berfikir bersama bagaimana caranya supaya kita bisa lebih stabil berusaha mencapai impian kita, dan memcari tau sebetulnya apa yang benar - benar yang kita inginkan dan sesuaikah dengan keadaan yang sedang kita hadapai. lalu mau menjadi apakah kita sebagai manusia? peran apa yang akan kita ambil yang akhirnya berguna bagi dunia?
saya adalah lulusan sarjana, saya menyelesaikan perkuliahan dengan baik dan tepat waktu. hari - hari saya selama saya kuliah cukup baik, saya selalu mampu menyelesaikan tugas, atau ujian walaupun terkadang hasilnya tidak semua memuaskan tetapi cukup baiklah.
impian saya sejak saya kecil yang paling konsisten adalah ingin menjadi sutradara. dari sejak SD saya ikut menjadi anggota mading sekolah, dan saya benar- benar menikmati ketika saya menulis atau melakukan kegiatan jurnalis. saat SMP mungkin karena tidak ada penyaluran dan peluang dalam bidang itu saya mengikuti exschool yang berbeda. menginjak SMA saya kembali ikut kegiatan juranlis majalah di sekolah, namun karena saya tidak memiliki tekad yang kuat saya hanya biasa - biasa saja tidak menjadi orang yang berpengaruh. imipian saya menjadi sutradara pun sepertinya hanya sampai di mulut saja. setidaknya saya ada usaha dimulai saya umur belasan tahun entah saya mengikuti kelas theater atau ikut komunitas yang berbau film. saya sempat mengikuti kelas theater namun hanya sebentar, karena saya terlalu idealis, saya tidak menyukai orang - orang disana yang saya pikir terlalu bersikap berlebihan dan saya tidak bisa mengimbangi pola pikir orang - orang disana. okey, saat itu saya berfikir oke nanti saja pas kuliah saya akan berusaha untuk mewujudkan impian saya itu. saat beranjak menuju dunia perkukiahan saya meminta pada orang tua saya saya ingin kuliah disalah satu universitas kesenian jurusan perfilman. namun saya tidak diizinkan karena berbagai hal. hingga saya memilih kuliah di universitas yang masih diarea cukup kejangkau dengan jarak rumah saya dan saya memilih fakultas ilmu komunikasi. kenapa? saya pikir itu tidak jauh beda dan masih bersinggunan dengan impian saya. ya saya masuk jurusan jurnalistik. kembali lagi saya yang memiliki sifat yang idealis dan introvert saya tidak mampu bersaing atau berbaur dengan orang lain yang memiliki ambisi untuk benar - benar mempuni dalam bidang ini. orang -orang sekeliling saya berlomba - lomba untuk bisa dipandang entah dengan cara kotor atau benar benar dengan tekad dan usaha yang baik. saya tetap menjadi bukan siapa - siapa. sampai akhirnya saya melakukan kesalahkan yang fatal untuk pilihan hidup saya hingga saya tidak bisa leluasa untuk menggapai apa yang saya inginkan. dan saat ini saya memutuskan untuk mengubur dalam dalam impian itu. melupakan semuanya.
hari demi hari saya hidup hanya untuk diri saya sendiri, masih dengan keegoisan saya. saya hanya melakukan apa yang saya ingikan saat itu tapi tidak melakukan hal jangka panjang yang membuat saya bisa mendapakatkan kata sukses. dengan segala pertimbangan dan dan saya lihat realita yang saya hadapai sekarang dan juga melihat orang - orang disekitar saya akhirnya saya merelakan untuk bisa bekerja di perusahaan yang baik, berkarir mengabdi di sebuah perusahan yang mungkin itu juga menjadi jalan kesuksesan. saya memilih menjadi seorang wirausaha. dimulai dengan membuka kedai kecil - kecilan, perasaan saat itu saya cukup bangga, karena saya bisa mengatur waktu saya sesuka saya, saya belajar bagaimana mengelola prusahaaan saya sendiri dan mengelola SDMnya juga alias pegawai saya. wlaupun keuntungan tidak bejumlah fantastis terkadang tekor juga, hari - hari itu terus berjalan. lagi - lagi karena tidak memiliki tekad, ambisi dalam memngelola tempat usaha saya hingga saya menyepelekan masalah - masalah yang terjadi di sana. hingga timbal baliknya kalian bisa tebak sendiri ya saya menutup tempat usaha saya. bukan hanya relashionship yang kehilangan kalau seseorang yang kita sayang sudah pergi tapi mengenai hal ini juga. saya sedih.
itulah sepenggal kisah yang saya jalani. saya mau coba mengupas dari pesoalan ini menjadi faktor apa saja yang membuat orang sulit menggapai cita - citanya.
oke, yang pertama yang saya ambil adalah niat, tekad, ambisi. coba kita tanyakan pada hati kita yang benar - benar dalam, seberapa besar keinginan kita untuk mencapai impian kita. pasti awalnya sangat besar bukan dan benar yakin ingin menjadi apa yang kita impikan. tetapi namanya seorang manusia jangan kan mengenai hal yang besar. hal sepele saja, misal untuk pergi mandi di hari libur atau cuaca yang mendung terkadang malas bukan?. nah oleh karena itu disamping kita memiliki seberapa besar tekad kita, kita juga harus berfikir bagaimana meminimalisir ketika tekad itu menurun. hingga niat kita tidak teralihkan ke arah yang sesat hingga menjadi terlupakan. memiliki ambisi yang tinggi tidak ada salahnya itu juga merupakan modal awal membuka jalan kita mencapai yang kita inginkan selama ini harus diperhatikan ambisi itu tidak merubah cara kita menjadi tidak baik untuk mendapatkan sesuatu.
kedua, tidak menunda waktu. setelah kita tau seberapa banyak tekad yang kita punya, jangan menunda waktu, lakukan lah saat itu juga. lakukan saat kau mampu melakukannya. kata nanti hanya akan impian kita berakhir dimulut saja. kita sama sekali tidak bisa membunuh waktu, malah sebaliknya waktulah yang membunuh kita.
ketiga, lebih pandai bersosialisasi dan bernegosiasi untuk menciptakan peluang.mungkin ini adalah sebuah pilihan yang kita ambil. terkadang ada juga pekerjaan yang bisa diandalkan oleh diri sendiri selama kita memiliki kemampuan. tapi dalam hal ini mendengar pendapat orang lain,bisa mendekatkan diri dengan orang - orang yang ahli dibidang impian yang kita capai membuka peluang yang membuat kita masuk ke step berikutnya dengan jangkauan yang lebih luas untuk semakin kita menjadi mahir, menambah pengetahuan kita sendiri. dan ini saya yang sebagai introvert dan idealis masih sulit melakukannya. tapi jangan ditiru ya bagaimanapun juga kita tetap harus berusaha.
keempat jangan takut dengan kesulitan. kata sulit suka membuat kita ingin menyerah bukan? tapi jangan membuat hal itu jadi impian kita terkubur. kesulitan harus membuat kita semakin bersemangat. orang - orang yang maju adalah orang - orang yang bisa beradaptasi dengan segala keadaan itulah yang menjadi kita semakin pintar membaca situasi.
kesimpulanya, mencapai sebuah impian berasal dari kerja keras, kesempatan / peluang kalau ditanya apa ada keberuntungan didalamnya. mungkin saja.. keberuntungan berasal dari tangan Tuhan. jadi segala sesuatu yang kita kerjakan tidak mungkin ada juga campur tangan-Nya. dengan demikian tentu dengan usaha yang kita kerahkan jangan lupa untuk tetap berdoa, meminta kepada-Nya supa apa yang kita lakukan dilancakan..
semoga kita semua bisa memcampai impian kita masing - masing. termasuk saya. saya kembali menulis di blog ini adalah tujuannya tak lain dan tak bukan untuk menggapai impian saya.. berawal dari saya suka menulis dan menjadi penulis yang baik dan mengarah ke hal yang positif merupakan salah satu cara yang akan membuat saya terus menciptakan sebuah karya yang bermanfaat buat orang banyak kedepannya tentunya dengan lebih baik.
Komentar
Posting Komentar